TRANSFORMASI dari ruang kecil menjadi gerakan besar menjadi gambaran tepat bagi perjalanan Perpustakaan ‘Pandawa’ di Desa Haurgeulis, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu. Perpustakaan ini berhasil menyabet Juara 1 dalam Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan tingkat Kabupaten Indramayu dan kini diproyeksikan mewakili daerah tersebut ke ajang serupa di tingkat Provinsi Jawa Barat.
Prestasi tersebut menjadi cerminan nyata dari komitmen Pemerintah Desa (Pemdes) Haurgeulis dan semangat pengelola perpustakaan dalam membangun budaya baca dari akar rumput. Tak hanya sekadar mengelola buku, mereka merancang inovasi literasi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat desa.
Ketua Perpustakaan Desa Pandawa, Rio Resmana, menuturkan bahwa perjalanan Pandawa dimulai dari pojok baca sederhana pada tahun 2022. “Kami memulainya dengan beberapa rak buku di ruang kosong balai desa. Tapi kami percaya, dari situ perubahan bisa dimulai,” ujar Rio.
Berbekal semangat dan dukungan Pemdes, pojok baca tersebut tumbuh menjadi perpustakaan aktif, lengkap dengan program literasi anak, pelatihan digital, hingga kelas ibu-ibu membaca. Pandawa kini menjadi ruang belajar lintas usia sekaligus pusat interaksi warga.
Kesuksesan Pandawa tak lepas dari dukungan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu. DPMD juga menginisiasi program kunjungan pembelajaran antarperpustakaan desa sebagai upaya menyebarkan praktik baik dan pengembangan potensi desa melalui jalur literasi.
Kepala DPMD Indramayu menegaskan bahwa Pandawa bukan hanya juara lomba, tetapi menjadi simbol bahwa desa bisa menjadi pusat kemajuan jika dikelola dengan komitmen dan inovasi. “Literasi adalah pintu kemajuan. Pandawa telah membuka pintu itu dengan kunci kolaborasi,” ujarnya.
Perpustakaan Pandawa kini bukan sekadar tempat membaca, tetapi titik awal pergerakan sosial, ekonomi, dan pendidikan masyarakat. Dengan pencapaian ini, Haurgeulis menempatkan diri sebagai pelopor desa literasi di Indramayu dan siap membawa semangat tersebut ke tingkat provinsi.