Tradisi, Religi, dan Budaya Kekinian Bersatu dalam Perayaan Pusaka Desa

NGANJUK – Kirab dan Jamasan Pusaka yang digelar di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, menjadi momentum penting dalam menggugah kembali semangat kebudayaan lokal. Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad (20/7/2025) ini dikemas dalam bentuk Kirab Budaya yang memadukan nilai adat Jawa, ajaran Islam, dan budaya kekinian.

Kirab ini menempuh rute sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer dan berhasil menarik perhatian warga dari berbagai kalangan. Dengan mengenakan busana adat Jawa, para peserta membawa gunungan hasil bumi serta pertunjukan reog. Acara ini juga diikuti oleh empat perguruan silat, yaitu PSHT, PSHW, IKSPI, dan Pagar Nusa. Pelajar serta komunitas seni modern turut meramaikan kirab budaya tersebut.

Kepala Desa Ngetos, Warno, menegaskan bahwa kirab ini bukan sekadar hiburan, tetapi bentuk pelestarian budaya dan nilai-nilai spiritual. “Kami ingin menunjukkan bahwa warisan leluhur, ajaran Islam, dan ekspresi budaya modern bisa bersanding secara harmonis tanpa saling menegasikan,” jelasnya.

Menurut Warno, kegiatan ini memperkuat rasa kebersamaan dan memelihara kearifan lokal. “Kegiatan ini adalah bentuk dari upaya melestarikan budaya Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk agar tetap terjaga dan dijaga dengan baik dari generasi ke generasi,” katanya.

Salah satu tokoh masyarakat, Aris Trio, turut mengapresiasi kegiatan tersebut. “Budaya Jawa mengajarkan unggah-ungguh, Islam memberi pondasi moral, dan kekinian menuntut kreativitas. Ketiganya bukan untuk dipertentangkan, tapi disatukan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan bulan Suro dan babad Desa Ngetos. Rangkaian acara yang digelar mencakup Baritan, Napak Tilas Satria Ngatas Angin, Festival Reog, Kirab dan Jamasan Pusaka, Nyadran, Kirab Budaya, serta Festival Bazar Rakyat dan Seni.

“Harapannya semua kalangan bisa mengikuti dalam kegiatan ini, mulai tingkat RT, pelajar hingga dusun tetangga. Hingga mengeluarkan koreografi yang terbaik,” tambah Aris Trio.

Perayaan budaya ini menjadi bukti bahwa tradisi lokal mampu bertahan dan berkembang dalam balutan religi serta semangat zaman, memperkuat identitas budaya dan spiritual masyarakat.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Festival MBG Maruyung Angkat Budaya dan Literasi

PDF 📄 BANDUNG DESA NUSANTARA Desa Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, menggelar Festival Maruyung Ber-Gembira (MBG) sebagai …

Kadisah Carnaval Night 2025 Semarakkan Desa Bulu

PDF 📄PROBOLINGGO DESA NUSANTARA Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menjelma menjadi lautan …

Ia menambahkan bahwa keberhasilan Pemuteran menjadi bukti nyata bahwa desa wisata di Indonesia mampu bersaing di tingkat global dengan tetap menjaga keberlanjutan, budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Desa Wisata Pemuteran memang dikenal luas karena mengusung konsep ekowisata berbasis konservasi laut, terutama melalui program pelestarian terumbu karang berbasis masyarakat yang dikenal sebagai Biorock Project. Keunikan ini menjadikan Pemuteran contoh nyata bagaimana pariwisata dapat tumbuh tanpa mengorbankan kelestarian alam. Pencapaian ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi desa wisata berkelas dunia, serta menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan dan inklusif.

PDF 📄BULELENG DESA NUSANTARA Prestasi membanggakan kembali diraih pariwisata Indonesia. Desa Wisata Pemuteran, yang terletak …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *