SRAGEN – Inovasi dan kemajuan yang ditunjukkan oleh Pemerintah Desa Kaliwedi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mendapat apresiasi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Yandri Susanto, saat melakukan kunjungan kerja ke desa tersebut pada Minggu (20/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Yandri menyampaikan kekagumannya atas pencapaian Desa Kaliwedi dan menyebut desa ini layak menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia.
“Kemajuan Desa Kaliwedi ini tidak lepas dari semangat guyub rukun seluruh warganya. Ini adalah wujud nyata dari Asta Cita ke-6 Presiden terpilih Bapak Prabowo, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan,” ucap Yandri.
Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dan pemerintah desa dalam memajukan wilayahnya sendiri. Menurutnya, kesuksesan pembangunan desa harus bersumber dari inisiatif lokal, bukan hanya mengandalkan program pemerintah pusat.
“Kami di kementerian sangat mendorong prinsip dari desa, oleh desa, untuk desa. Desa-desa seperti Kaliwedi membuktikan bahwa pembangunan bisa tumbuh dari bawah jika ada kemauan, kerja sama, dan inovasi,” lanjutnya.
Selama kunjungan, Menteri Yandri bersama rombongan meninjau sejumlah unit usaha desa seperti waterboom Kaliwedi, memanen telur ayam perdana dari peternakan desa, serta mengikuti panen raya melon di green house milik desa.
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas, menyampaikan bahwa Desa Kaliwedi dulunya termasuk desa miskin. Namun, berkat manajemen yang baik dan semangat kebersamaan warga, kini Kaliwedi telah menjelma menjadi desa mandiri yang maju.
Saat ini, Desa Kaliwedi telah memiliki berbagai unit usaha produktif yang berkembang pesat. Di antaranya waterboom desa, peternakan ayam dan domba, budidaya kelengkeng dengan 1.200 pohon, green house melon dengan hasil panen dua bulan sekali mencapai 1,5 ton, layanan internet desa dengan 119 pelanggan, PAM desa dengan dua titik menara air bersih, serta koperasi simpan pinjam yang aktif melayani kebutuhan warga.
Menurut Sigit, desa ini tengah mengikuti Lomba Kompetisi Desa tingkat nasional. Apabila berhasil meraih prestasi, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat Kaliwedi, tetapi juga menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia.
Pemkab Sragen sendiri saat ini menjalankan program pengentasan rumah tidak layak huni di desa-desa. Hingga kini, dua desa telah bebas dari rumah tak layak, sementara empat desa lainnya dalam tahap penyelesaian.
“Jika kita berbicara cita-cita Indonesia Emas 2045, mengapa tidak kita percepat di 2025 atau 2026? Kalau kita bisa memajukan desa lebih cepat, kenapa tidak? Saya yakin kita bisa,” tambah Sigit.
Redaksi03