SIDOARJO – PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo membentuk Forum Sister Village guna memperkuat ketangguhan desa-desa pesisir dalam menghadapi ancaman bencana.
Forum ini melibatkan lima desa yakni Desa Kalanganyar, Desa Gisik Cemandi, Desa Tambak Cemandi, Desa Banjar Kemuning, dan Desa Segorotambak. Kolaborasi tersebut bertujuan menciptakan sistem dukung lintas desa yang mampu merespons bencana secara cepat, terkoordinasi, serta mendorong tumbuhnya komunitas yang lebih siap dan tangguh.
“Diharapkan terbentuk sistem dukung lintas desa yang mampu merespons bencana secara cepat dan terkoordinasi serta mendorong tumbuhnya komunitas yang lebih siap, tangguh dan berdaya hadapi krisis bencana,” kata Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, Jumat (18/7/2025).
Konsep Sister Village ini mengedepankan solidaritas antarwilayah. Desa yang sudah memiliki kapasitas tangguh akan berperan sebagai penopang bagi desa lain yang lebih rentan dalam menghadapi situasi darurat.
“Model ini merupakan pendekatan adaptif terhadap tantangan bencana saat ini dan membangun jaringan kesiapsiagaan yang saling terhubung secara operasional,” tambah Ahad.
Pertamina melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Juanda turut mendukung upaya penanggulangan bencana secara berkelanjutan dengan pendekatan preventif. Bentuk dukungan itu meliputi edukasi, penguatan kapasitas warga, serta pengembangan infrastruktur mitigasi bencana yang disalurkan melalui Forum Sister Village.
Kegiatan Forum Sister Village berlangsung pada 14–16 Juli 2025. Agenda kegiatan mencakup penyegaran materi Sister Village, pelatihan pemadaman api, pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), serta simulasi lapangan.
Supervisor HSSE AFT Juanda, Erlangga F. Satrio, menjelaskan sebanyak 110 peserta mengikuti forum ini, terdiri dari relawan siaga bencana lima desa dan perwakilan dari Kecamatan Sedati. Seluruh rangkaian kegiatan disupervisi langsung oleh Tim BPBD Sidoarjo di bawah arahan Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Sidoarjo, Sabino Mariano.
“Kegiatan ini bagian dari penguatan sistem kesiapsiagaan berbasis komunitas, khususnya di wilayah pesisir yang rawan terdampak bencana seperti banjir rob, cuaca ekstrem, dan abrasi,” ujar Erlangga.
Ia menambahkan bahwa Indonesia, termasuk Kabupaten Sidoarjo, merupakan wilayah dengan potensi bencana tinggi, sehingga penting untuk memperkuat ketangguhan desa secara menyeluruh.
Camat Sedati, Abu Dardak, juga menyampaikan bahwa konsep Sister Village sangat relevan untuk menanamkan nilai gotong royong, saling membantu, dan kebersamaan antardesa. Menurutnya, penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan secara parsial.
Redaksi03