Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
UPAYA menghidupkan kembali budaya literasi dari akar rumput ditunjukkan secara nyata oleh dua desa di Kabupaten Jombang: Desa Karanglo, Kecamatan Gudo, dan Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung. Keduanya menjadi lokasi awal visitasi lomba Perpustakaan Desa yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jombang. Namun, sorotan tak hanya datang dari tim juri—Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) juga menaruh perhatian dan menjadikan kegiatan ini sebagai salah satu referensi kunjungan pembelajaran pengembangan potensi desa.
Kunjungan DPMD Sumbawa ini bertujuan menggali praktik terbaik dalam pengelolaan perpustakaan desa yang tidak hanya menyediakan buku, tapi juga memberikan layanan nyata dan relevan bagi masyarakat.
“Yang kami lihat hari ini bukan sekadar perpustakaan dengan buku tertata rapi. Tetapi ruang belajar yang benar-benar hidup, lengkap dengan komputer yang dapat diakses warga, hingga layanan perpustakaan keliling,” ujar Sri Surjati, Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jombang, di sela agenda visitasi, Senin (16/06/2025).
Dalam rangkaian visitasi, pengelola perpustakaan desa wajib mempresentasikan instrumen penilaian yang telah mereka isi sebelumnya, disertai bukti fisik atas semua kegiatan dan fasilitas yang disebutkan. Presentasi ini ditutup dengan pemutaran video dokumentasi singkat yang menggambarkan dinamika kegiatan serta pelayanan perpustakaan di desa masing-masing.
Salah satu pengelola perpustakaan Desa Karanglo menyampaikan bahwa keberhasilan mereka tak lepas dari keterlibatan aktif warga dan dukungan pemerintah desa. “Kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan dan inklusif, tempat semua warga bisa belajar tanpa batas,” ungkapnya.
Melihat potensi dan kesungguhan yang ditampilkan, DPMD Sumbawa menilai pengelolaan perpustakaan desa seperti di Jombang sangat relevan untuk direplikasi. Tidak hanya menjadi ruang baca, tapi juga pusat pemberdayaan masyarakat desa berbasis informasi, teknologi, dan partisipasi.
Redaksi01-Alfian
