Pertamina Dorong Kemandirian Energi Lewat Program DEB di Desa Besakih

KARANGASEM – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, Integrated Terminal (IT) Manggis, menginisiasi program Desa Energi Berdikari (DEB) di Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, Bali. Program ini mendorong kemandirian energi dan penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.

Desa Besakih dipilih sebagai lokasi DEB karena memiliki kawasan hutan desa yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Maha Wana Basuki. Kolaborasi ini memungkinkan masyarakat tidak hanya melakukan penghijauan, tetapi juga mengembangkan produk berbasis hasil hutan dan ekowisata dengan konsep Tri Hita Karana.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bahwa kehadiran DEB Besakih merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi dan memperkuat ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. “Pada 2024, Pertamina Patra Niaga menjalankan 24 program DEB di seluruh Indonesia, termasuk dengan DEB Besakih ini. Program DEB adalah wujud nyata kontribusi kami dalam mendorong desa mandiri energi, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi lokal secara berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu, 12 Juli 2025.

DEB Besakih dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 6,6 kWp dengan baterai penyimpanan 20 kWh. Energi yang dihasilkan digunakan untuk operasional ekstraktor madu otomatis dan penerangan kawasan wisata camping, dengan potensi pendapatan hingga Rp123 juta per bulan.

Ketua LPHD Mahawana Besakih, I Nyoman Artana, yang juga dikenal sebagai local hero Pertamina, menegaskan pentingnya menjaga kawasan hulu Pulau Bali. “Hutan Desa Besakih dikelola dengan mengedepankan aspek keseimbangan lingkungan, karena lokasi ini disebut Huluning Bali Rajya, yang berarti hulunya Pulau Bali. Tentu mengelola lingkungan harus dimulai dari hulu, yaitu Besakih,” ujarnya. “Apabila lokasi ini tidak dipelihara dengan baik maka akan memengaruhi potensi bencana alam dan perubahan iklim di Bali,” tambahnya.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa di wilayah Bali, terdapat dua program DEB lainnya, yakni di Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan, dan Kelurahan Peguyangan, Denpasar Utara.

“Program DEB Serangan mengedepankan konservasi penyu berbasis masyarakat, dilengkapi dengan PLTS hybrid off grid 8,72 kWp dan 10 kWh energy system yang membantu penerangan kawasan konservasi, pemeliharaan penyu rescue, penanganan kesehatan penyu dengan alat medis listrik, inkubator tukik berbasis solar cell (Batosay), dan kegiatan edukasi pelestarian penyu dilindungi,” jelasnya.

Adapun program DEB Uma Palak di Kelurahan Peguyangan mendukung urban farming terintegrasi yang dikelola oleh kelompok tani Uma Palaki. Dengan memanfaatkan PLTS 21 kWp, program ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian serta mendukung edukasi wisata agroekologi yang memberi dampak positif bagi kelompok tani, UMKM, dan masyarakat sekitar.

“Melalui program DEB, Pertamina Patra Niaga tidak hanya berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, namun juga menciptakan multiplier effect berupa peningkatan kesejahteraan, edukasi energi, dan pertumbuhan ekonomi desa berbasis keberlanjutan,” tegas Ahad.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Potensi Lokal Jadi Kekuatan Ekonomi Baru Lewat GGS Pawon Mojopahit

MOJOKERTO – Meskipun tidak memiliki keunggulan berupa keindahan alam, Desa Sumbertebu, Kecamatan Bangsal, tetap mampu …

Dana BKK Rp2,1 Miliar Perkuat Ekonomi Desa di Bojonegoro

BOJONEGORO – Sebanyak 19 desa di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2025 ini menerima alokasi Bantuan …

Kudilandepmas Permudah Layanan Adminduk Hingga ke Pelosok Des

BANYUMAS – Warga Kabupaten Banyumas kini dapat mengakses berbagai layanan administrasi kependudukan secara lebih mudah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *