Desa Maduretno Bangkitkan Tradisi Lewat Program Kampung Bundengan

WONOSOBO – Wacana penetapan Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo sebagai Kampung Bundengan disambut antusias oleh warga. Mereka menilai langkah tersebut sebagai bentuk pelestarian kesenian lokal yang dapat mendorong potensi wisata desa.

Warga Ngabean, Kalikajar, Tri, yang dijumpai di sela Festival Gumebyar 2025 pada Kamis (10/7), mengungkapkan rasa bangganya atas rencana tersebut. “Saya senang dan bangga jika Maduretno dijadikan kampung bundengan. Ini bisa menarik wisatawan dan mengenalkan budaya lokal lebih luas,” ujar Tri yang mengaku memiliki keterampilan memainkan bundengan.

Bundengan sendiri merupakan alat musik tradisional yang dahulu dimainkan oleh para penggembala bebek. Alat ini terbuat dari anyaman bambu dan memiliki ciri khas suara unik yang menggabungkan fungsi pelindung kepala sekaligus alat musik.

Ketua Karang Taruna Desa Maduretno, Eko, menyampaikan bahwa desanya telah mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Wonosobo berupa 40 unit bundengan lengkap dengan perangkat suara. Dukungan ini menjadi semangat baru bagi warga untuk menghidupkan kembali alat musik warisan leluhur tersebut.

“Maduretno punya sejarah panjang dengan bundengan. Alat musik ini pertama kali dimainkan oleh Barmawi, warga kami yang kini sudah almarhum. Tradisi itu dilanjutkan oleh adiknya, Munir, yang kini dikenal sebagai seniman bundengan Wonosobo,” terang Eko usai tampil dalam gelaran festival tersebut.

Untuk menjaga kelestarian warisan budaya itu, Eko bersama para pemuda desa kini tengah menyelesaikan pembuatan 40 unit bundengan, yang dahulu dikenal dengan sebutan kowangan. Kegiatan ini menjadi langkah awal sebelum Kampung Bundengan diresmikan yang ditargetkan terealisasi pada Agustus mendatang.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah menyiapkan program pelatihan dan sosialisasi bundengan ke sekolah-sekolah di sekitar Maduretno. Program ini bertujuan agar generasi muda mengenal, mencintai, dan ikut melestarikan kesenian tradisional khas Wonosobo tersebut.

Penetapan Kampung Bundengan ini diharapkan tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga menjadi daya tarik wisata baru yang mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Festival Desa Kembali Hidupkan Semangat Ekonomi Berbasis Budaya

Bali – Penglipuran Village Festival XII kembali hadir memeriahkan Desa Adat Penglipuran sejak 10 hingga …

Penenun Alor Raup Hasil Lebih Berkat Program Desa Devisa

ALOR – Program Desa Devisa yang dijalankan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia …

Ribuan Wisatawan Siap Padati Festival Jatiluwih Bertema “Tumbuh Bersama Alam”

BALI – Desa Jatiluwih kembali menghadirkan semangat pelestarian budaya dan keseimbangan alam melalui penyelenggaraan Jatiluwih Festival …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *