Sinyal Harapan di 4.132 Desa=

DI TENGAH tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur, sinyal digital akhirnya menembus batas-batas keterisolasian. Melalui program Desa Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), berhasil menghadirkan konektivitas internet pita lebar ke 4.132 desa di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) hingga Juli 2025.

Capaian tersebut setara dengan 41,32% dari target ambisius pemerintah, yakni menjadikan 10.000 desa sebagai pusat digitalisasi layanan publik dan produktivitas masyarakat. Di balik angka itu, terdapat lebih dari 3,8 juta warga yang untuk pertama kalinya dapat merasakan akses layanan digital seperti pendidikan daring, layanan kesehatan telemedis, hingga pemasaran produk lokal secara daring.

“Transformasi digital ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang membuka peluang baru bagi masyarakat 3T untuk terhubung dengan dunia luar,” ungkap Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dalam pernyataan resminya di Jakarta.

Ia menambahkan, keberhasilan ini turut ditopang oleh pembangunan 7.500 menara Base Transceiver Station (BTS) yang memperluas cakupan layanan 4G ke wilayah-wilayah non-komersial, yang selama ini tidak tersentuh oleh operator seluler karena dianggap tidak menguntungkan secara bisnis.

Tidak hanya itu, jaringan tulang punggung serat optik nasional Palapa Ring kini telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung utama konektivitas data, sekaligus fondasi bagi pemerataan transformasi digital yang inklusif.

“Jika kita bisa memberi akses digital kepada warga yang sebelumnya hidup tanpa sinyal, maka kita juga memberi mereka harapan, pendidikan, dan kesempatan ekonomi baru,” tambah Meutya.

Program ini menjadi bagian dari agenda besar pemerintah untuk menutup kesenjangan digital, mendorong pertumbuhan ekonomi desa, serta memperkuat ketahanan informasi nasional. Selain membuka peluang kerja dan pendidikan baru, keberadaan internet juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pemerintahan desa berbasis digital.

Pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan sisa 5.868 desa digital hingga akhir 2027 dengan pendekatan bertahap yang melibatkan kolaborasi pemerintah pusat, daerah, serta mitra swasta dan masyarakat sipil.

Redaksi01-Alfian

About redaksi01

Check Also

Sambang Desa di Kalipucang Wetan, Pemkab Batang Dekatkan Layanan dan Serap Aspirasi Warga

BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang kembali menghadirkan program Sambang Desa sebagai bentuk nyata mendekatkan pelayanan …

Disdukcapil Buleleng Permudah Akses Layanan Kependudukan Desa Lewat Aplikasi AKU Online-NG

BULELENG – Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) terus berupaya memaksimalkan …

Si Panser Desa: Inovasi Digital Kudus untuk Efisiensi Penyaluran Dana Desa

KUDUS – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terus berinovasi guna …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *