DALAM upaya memperluas wawasan dan menumbuhkan semangat inovasi di tingkat desa, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) memfasilitasi kunjungan pembelajaran bagi delapan kepala desa terpilih ke dua lembaga pengembangan inovasi dan pemberdayaan masyarakat terkemuka di Indonesia.
Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (09/07/2025) dan dipimpin langsung oleh Dr. Arief Budi Witarto, B.Eng., M.Eng, Direktur Aquaculture Innovation Park–Sumbawa, yang turut bertindak sebagai pendamping aktif.
Delapan kepala desa yang terlibat berasal dari Desa Sebeok, Labuhan Pidang, Batu Rotok, Tangkampulit, Banda, Mata, Mungkin, dan Kukin. Mereka mengikuti rangkaian kunjungan ke Science and Technopark IPB University serta Yayasan Pelita Desa Bogor, dua institusi yang menjadi rujukan nasional dalam bidang inovasi desa dan pemberdayaan masyarakat.
Di Science and Technopark IPB University, para kepala desa diajak untuk memahami bagaimana inovasi sains dan teknologi diterjemahkan menjadi produk dan jasa komersial berbasis potensi lokal. Sementara di Yayasan Pelita Desa, mereka menyaksikan langsung praktik pemberdayaan komunitas, termasuk layanan outbound dengan puluhan permainan edukatif dan fasilitas pembesaran ikan hias yang telah menembus pasar ekspor ke lebih dari 20 negara, termasuk kawasan Timur Tengah dan Amerika.
Kunjungan dilanjutkan ke Fakultas Peternakan IPB, di mana rombongan disambut oleh Dekan dan tim pengajar. Para kepala desa diajak meninjau fasilitas produksi pakan ternak, kandang ayam, sapi, hingga unit budidaya domba yang menjadi bagian dari sistem pembelajaran terintegrasi berbasis teknologi.Sementara itu, Dr. Arief Budi Witarto menegaskan bahwa agenda ini merupakan bagian dari skema besar dalam mendukung pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, sebagai model transformasi ekonomi desa berbasis inovasi dan kolaborasi.
Kunjungan pembelajaran ini diharapkan menjadi pemantik perubahan dan percontohan di daerah, khususnya dalam mengadopsi pendekatan ilmiah dan teknologi dalam pembangunan desa berbasis potensi lokal.
Redaksi01-Alfian