UNIVERSITAS Sebelas Maret (SV UNS) kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat desa melalui program Pengembangan Desa Binaan Mandiri Pangan dan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal. Tahun ini, fokus kegiatan diarahkan ke Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan pengembangan inovasi pangan berbasis ikan nonong.
Program ini dipimpin oleh Dr. apt. Heru Sasongko, S.Farm., M.Sc., bersama tim lintas prodi dari Sekolah Vokasi UNS. Mereka menggandeng warga setempat untuk mengembangkan diversifikasi produk olahan ikan lokal menjadi pangan padat gizi yang memiliki nilai jual tinggi.
Program pengabdian ini tidak berhenti pada pelatihan, tetapi juga mencakup pendampingan produksi, perizinan usaha, branding produk, dan strategi pemasaran. Pendekatannya berbasis pemberdayaan berkelanjutan, bukan sekadar intervensi sesaat.
Warga desa dilibatkan secara aktif dalam seluruh tahapan, mulai dari pengolahan bahan mentah, formulasi resep bernutrisi, hingga pengemasan dan pelabelan produk. Inovasi ini diharapkan membuka jalan bagi ekonomi mikro desa berbasis potensi perikanan lokal.
Tim UNS mendorong agar produk olahan ikan nonong ini dapat menjadi bagian dari solusi gizi di masyarakat sekaligus sumber pendapatan baru. Dengan nilai tambah yang terus ditingkatkan, ikan nonong diharapkan tak lagi hanya dikonsumsi segar, tapi juga menjadi camilan sehat, abon, atau produk siap saji bernilai ekonomi tinggi.
Kegiatan ini mencerminkan peran strategis perguruan tinggi dalam membangun kemandirian pangan dan ekonomi desa dengan pendekatan akademik yang aplikatif.
Dengan inisiatif ini, Desa Ngargotirto berpotensi tumbuh sebagai model desa mandiri pangan, yang mampu mengelola kekayaan lokal menjadi peluang ekonomi berkelanjutan.
Redaksi01-Alfian