DESA Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, tak lagi sekadar kampung nelayan biasa. Kini, desa ini menjelma menjadi simbol keberhasilan kolaborasi antara pelestarian lingkungan dan edukasi kreatif. Berkat program unggulan CSR PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang bertajuk “Komik Pesut Mahakam“, Desa Pela dinobatkan sebagai desa wisata berbasis konservasi satwa endemik yang mendapat pengakuan nasional hingga internasional.
Program ini kembali mencuri perhatian publik dengan kunjungan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq, pada Kamis (03/07/2025). Kunjungan tersebut sekaligus menjadi pengakuan atas keberhasilan Desa Pela dalam membangun model pariwisata yang ramah lingkungan dan berorientasi pada edukasi konservasi.
Turut hadir dalam kunjungan ini Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud, Bupati Kutai Kartanegara Aulia Rahman Basri, serta perwakilan dari lembaga internasional seperti UNDP dan UNEP. Mereka secara langsung meninjau pusat edukasi pesut, berdiskusi dengan masyarakat lokal, dan menyaksikan dampak nyata program konservasi berbasis komunitas.
Komik Pesut Mahakam adalah media edukatif yang memadukan cerita lokal, nilai-nilai pelestarian, dan kearifan ekologi. Buku komik tersebut dibagikan ke sekolah-sekolah, komunitas pesisir, dan menjadi bahan literasi lingkungan di berbagai forum pendidikan. Di sisi lain, program ini juga mengintegrasikan konservasi satwa langka pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) dengan kegiatan ekonomi kreatif masyarakat, seperti pemanduan wisata sungai dan produksi cendera mata bertema pesut.
Kepala Desa Pela menegaskan bahwa pendekatan edukatif seperti ini jauh lebih diterima masyarakat daripada pendekatan konvensional yang bersifat instruktif.
Komik Pesut Mahakam adalah media edukatif yang memadukan cerita lokal, nilai-nilai pelestarian, dan kearifan ekologi. Buku komik tersebut dibagikan ke sekolah-sekolah, komunitas pesisir, dan menjadi bahan literasi lingkungan di berbagai forum pendidikan. Di sisi lain, program ini juga mengintegrasikan konservasi satwa langka pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) dengan kegiatan ekonomi kreatif masyarakat, seperti pemanduan wisata sungai dan produksi cendera mata bertema pesut.
Kepala Desa Pela menegaskan bahwa pendekatan edukatif seperti ini jauh lebih diterima masyarakat daripada pendekatan konvensional yang bersifat instruktif.
Redaksi01-Alfian