DI TENGAH giat pertanian konvensional yang kerap terfokus pada padi, Desa Jampang tengah di Kabupaten Sukabumi, justru tampil sebagai pionir dalam pengembangan tanaman jagung. Dengan luas lahan pertanian mencapai 170 hektare dan letak geografis yang mendukung, desa ini pelan namun pasti menjelma menjadi lumbung jagung potensial di wilayah selatan Jawa Barat.
Berada di wilayah dengan tanah yang subur, sistem drainase alami yang baik, dan iklim tropis yang relatif stabil, jagung tumbuh subur hampir sepanjang tahun. Hal ini dimanfaatkan betul oleh masyarakat setempat yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.
Menurut Wandi Aditia, salah satu Kepala Dusun Desa Jampangtengah, saat ini para petani mulai beralih ke varietas jagung unggul. “Petani kini tidak hanya fokus pada hasil, tapi juga mulai memperhitungkan kualitas dan daya tahan. Varietas lokal dan hibrida yang kami tanam telah terbukti lebih tahan terhadap cuaca ekstrem, hama, dan penyakit,” ujar Wandi.
Langkah ini menandai transformasi mindset petani Jampangtengah dari petani tradisional menuju pelaku agribisnis yang lebih modern dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Kepala Desa Jampangtengah, Agus Jayadi Ramli, melalui keterangannya, menyebut bahwa jagung kini menjadi salah satu komoditas andalan desa. “Kami terus mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Harapannya, ke depan Jampangtengah bisa jadi sentra jagung terbesar di Sukabumi bagian selatan,” tegasnya.
Jagung tidak hanya dikonsumsi lokal, tetapi juga mulai dilirik oleh pasar luar desa. Bahkan, sebagian petani sudah menjalin kemitraan dengan pelaku usaha pakan ternak dan pengolahan jagung.
Meski demikian, tantangan tetap ada. Di antaranya adalah akses jalan tani yang masih terbatas dan fluktuasi harga jual jagung. Pemerintah desa berharap adanya intervensi dari Pemkab Sukabumi maupun provinsi dalam bentuk perbaikan infrastruktur pertanian, bantuan alat mesin pertanian (alsintan), serta pendampingan akses pasar.
“Kami punya potensi besar, tapi perlu sentuhan serius agar potensi ini benar-benar jadi kekuatan ekonomi desa,” kata Wandi menambahkan.
Dengan potensi agribisnis yang besar, Jampangtengah perlahan membuktikan bahwa pertanian jagung bisa menjadi tulang punggung ekonomi yang menjanjikan, jika dikelola dengan serius dan didukung oleh semua pihak.
Redaksi01-Alfian