SUKABUMI – Pemerintah Desa Warungkiara, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur desa guna menunjang keselamatan dan kenyamanan warga. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Cigombong RT 03 RW 08.
Pembangunan TPT ini dibiayai melalui Dana Desa (DD) non-earmark tahap pertama Tahun Anggaran 2025, dengan nilai anggaran sebesar Rp23.707.000. Proyek ini menjadi bagian dari program prioritas desa dalam bidang penanggulangan bencana dan penataan lingkungan permukiman.
Kepala Desa Warungkiara, Ade Suherdi, melalui Sekretaris Desa Gina Citra, menjelaskan bahwa pembangunan TPT dilakukan di lokasi yang telah diidentifikasi sebagai wilayah rawan longsor.
“Lokasi pembangunan berada di titik rawan longsor yang sempat mengalami pergerakan tanah ringan di tahun-tahun sebelumnya. Dengan adanya TPT ini, kami berharap dapat mencegah risiko longsor saat musim hujan dan meningkatkan keamanan warga,” ujar Gina saat ditemui di Kantor Desa, Senin (30/6/2025).
Selain bertujuan untuk mitigasi bencana, proyek pembangunan TPT ini juga menerapkan skema Padat Karya Tunai Desa (PKTD), yang memberdayakan masyarakat setempat agar terlibat langsung dalam proses pembangunan sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan.
“Dengan sistem padat karya, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga bagian dari proses pembangunan desa. Ini sejalan dengan semangat pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah Gina.
Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan TPT menggunakan bahan bangunan yang sesuai spesifikasi teknis dan berkualitas, guna menjamin daya tahan struktur dalam jangka panjang. Proses pengerjaan pun dilakukan secara gotong royong dan transparan, dengan melibatkan pengawasan dari perangkat desa serta unsur masyarakat.
Pemerintah Desa Warungkiara berharap, dengan terbangunnya TPT ini, lingkungan permukiman warga akan menjadi lebih aman, tertata, dan tahan terhadap ancaman bencana. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan di tingkat desa, yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat.
Redaksi03