LANGKAH Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) dalam mengembangkan aplikasi berbasis digital bertajuk Sistem Informasi Pariwisata Daerah atau SISPArda Kukar, menuai harapan dari berbagai kalangan agar bukan hanya menjadi alat informasi, tetapi juga ruang kolaborasi masyarakat dalam membangun sektor pariwisata.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa pengembangan aplikasi ini ditujukan untuk memudahkan publik dalam mengakses informasi mengenai destinasi wisata, kalender kegiatan, hingga fasilitas penunjang lainnya. Namun lebih dari itu, aplikasi tersebut diharapkan menjadi salah satu instrumen percepatan promosi potensi wisata daerah secara menyeluruh.
Berbeda dari pendekatan sebelumnya yang lebih terfokus pada penyediaan informasi satu arah, inisiatif ini membuka peluang integrasi partisipatif, termasuk kontribusi masyarakat, pelaku usaha, hingga komunitas kreatif lokal.
“Transformasi digital tidak hanya untuk efisiensi, tapi juga sebagai jembatan antara pemerintah dengan pelaku sektor pariwisata secara luas,” kata Arianto saat ditemui di Tenggarong.
Dalam jangka panjang, aplikasi SISPArda Kukar diharapkan mampu mendukung pembangunan ekosistem pariwisata yang inklusif, dimana warga lokal bisa turut mempromosikan produk unggulan desa, kesenian daerah, hingga kuliner tradisional. Pihak Dispar juga menyebutkan bahwa fitur interaktif akan disematkan untuk memungkinkan pengguna mengirimkan ulasan, berbagi dokumentasi perjalanan, hingga merekomendasikan destinasi baru.
Pemerhati pariwisata lokal, Dwi Rahayu, menyambut baik langkah digitalisasi ini. Menurutnya, dengan akses teknologi yang semakin merata, keterlibatan publik dalam promosi wisata bisa menjadi kekuatan utama. “Ini momentum untuk menjadikan masyarakat sebagai duta wisata daerah mereka sendiri,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengingatkan pentingnya menjaga keberlanjutan dan kemutakhiran data dalam sistem. “Konten yang tidak diperbarui atau tidak responsif justru bisa menurunkan kepercayaan pengguna,” tambahnya.
Pengembangan SISPArda Kukar disebut masih berada pada tahap uji coba dan penyempurnaan. Arianto memastikan bahwa setelah resmi diluncurkan, pihaknya akan menyediakan ruang pelatihan dan pendampingan untuk pelaku usaha wisata dan perangkat desa, guna memastikan pemanfaatannya secara optimal.
Upaya digitalisasi layanan informasi ini sejalan dengan visi Kukar sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi kreatif dan pariwisata di Kalimantan Timur. Dengan menggabungkan teknologi dan partisipasi publik, Kukar diharapkan mampu menciptakan daya tarik wisata yang berkelanjutan serta memperkuat identitas daerah di tengah persaingan destinasi wisata nasional.
Redaksi01- Alfian