DESA Tenganan Pegringsingan di Kabupaten Karangasem, Bali, terus menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara yang ingin merasakan nuansa budaya Bali kuno. Pada Senin, 23 Juni 2025, tercatat ratusan turis asing mengunjungi desa adat tersebut, menunjukkan antusiasme tinggi terhadap warisan budaya yang masih lestari.
Menurut keterangan pengelola desa wisata budaya Tenganan Pegringsingan, kunjungan wisatawan rata-rata mencapai 100 hingga 300 orang per hari. Angka tersebut menunjukkan konsistensi minat wisatawan terhadap keunikan tradisi yang dipertahankan masyarakat setempat. Desa ini dikenal sebagai salah satu desa Bali Aga, yaitu komunitas Bali asli yang masih menjunjung tinggi adat dan tradisi leluhur.
Para turis tidak hanya sekadar berjalan-jalan, tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas budaya seperti menenun kain gringsing, menyaksikan upacara adat, serta mengenal arsitektur rumah tradisional. Hal ini mencerminkan bagaimana pariwisata berbasis budaya mampu memberikan pengalaman otentik sekaligus mendukung pelestarian budaya lokal.
Kehadiran wisatawan dalam jumlah signifikan ini juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat desa. Produk kerajinan lokal, jasa pemandu wisata, dan pelbagai aktivitas ekonomi kreatif lainnya menjadi sumber penghasilan yang semakin berkembang.
Pengelola desa mengungkapkan bahwa keberhasilan menjaga keaslian adat istiadat menjadi kunci utama daya tarik wisata. Dengan pengelolaan yang berbasis komunitas dan pelibatan aktif warga, desa Tenganan tidak hanya menjadi destinasi, melainkan juga cermin keberhasilan pariwisata berkelanjutan.
REDAKSI01-ALFIAN