SEMANGAT nasionalisme dan kemandirian kembali mengalir kuat dari desa-desa di Pulau Madura melalui gelaran Festival Desa Wisata Madura 2025. Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai 19 hingga 21 Juni, dipusatkan di Taman Adipura, Kabupaten Sumenep, sebagai bagian dari peringatan Bulan Bung Karno.
Festival ini digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan sejumlah instansi di Madura. Mengusung tema “Trisakti Bung Karno: Berdaulat di Politik, Berdikari di Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan”, kegiatan ini menjadi panggung bagi desa-desa di Madura untuk menampilkan kekayaan potensi lokalnya.
Sebanyak 26 kecamatan dari Sumenep terlibat langsung dalam festival ini, disertai keikutsertaan dua kabupaten tetangga, yakni Pamekasan dan Sampang, yang turut mengirimkan desa-desa unggulannya. Keikutsertaan ini menambah semarak sekaligus memperluas jangkauan promosi potensi wisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif Madura.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menekankan bahwa festival ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bagian dari strategi konkret untuk membangkitkan kesadaran desa terhadap kekuatannya sendiri. Ia menegaskan bahwa desa-desa di Madura harus naik kelas, tampil percaya diri, dan berani menunjukkan potensi serta jati dirinya.
Selama festival berlangsung, pengunjung disuguhi berbagai pertunjukan budaya, sajian kuliner khas daerah, hingga hasil karya ekonomi kreatif masyarakat desa. Tak hanya menjadi sarana hiburan, acara ini juga menjadi ajang pembelajaran tentang bagaimana desa dapat tumbuh dan berkembang dengan tetap berpijak pada akar budaya lokal.
Melalui festival ini, semangat Bung Karno kembali dirasakan nyata, tidak hanya dalam bentuk wacana, tetapi dalam langkah konkret masyarakat desa yang percaya pada kekuatannya sendiri untuk membangun masa depan yang lebih baik.
REDAKSI01-ALFIAN