UPAYA penguatan nilai budaya dan kebhinekaan terus menjadi perhatian DPRD Provinsi Gorontalo. Hal ini tercermin dari kunjungan kerja Komisi III DPRD ke Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Kabupaten Boalemo, pada Kamis, 19 Juni 2025. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendorong penguatan status Desa Banuroja sebagai desa wisata sekaligus desa Pancasila.
Desa Banuroja dikenal sebagai miniatur kebhinekaan di Gorontalo karena dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang suku, seperti Bali, Gorontalo, Nusa Tenggara, dan Jawa. Keberagaman ini menjadi kekuatan sosial yang dijaga dan dirawat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa tersebut.
Anggota Komisi III, I Wayan Sudiarta, menegaskan bahwa inisiatif kunjungan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal sekaligus penguatan identitas nasional melalui semangat Pancasila.
“Kami ingin mendorong agar Desa Banuroja tidak hanya dikenal sebagai desa wisata, tetapi juga sebagai simbol hidupnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang majemuk,” kata I Wayan dalam kunjungannya.
Pihak DPRD menilai keberadaan desa seperti Banuroja sangat strategis dalam membangun ketahanan budaya di tengah arus globalisasi. Selain itu, status sebagai desa wisata juga dinilai berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat lokal melalui sektor pariwisata yang berbasis kearifan lokal dan toleransi antarbudaya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi evaluasi terhadap upaya pemerintah desa dan masyarakat dalam menjaga keharmonisan, sekaligus membuka peluang dukungan program dari tingkat provinsi untuk pengembangan desa secara lebih berkelanjutan.
Redaksi01 – Alfian