ADVERTORIAL – Pemerataan distribusi guru di Kutai Kartanegara (Kukar) masih menjadi pekerjaan rumah yang menuntut solusi berkelanjutan. Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penataan Guru dan Tenaga Kependidikan pada Selasa (10/06/2025) di Hotel Grand Fatma. Salah satu fokus utama yang mengemuka dalam forum ini adalah pentingnya transformasi digital dalam pengelolaan data dan penataan sumber daya manusia pendidikan.
Sunarti, narasumber dari Balai Guru dan Tenaga Kependidikan Kalimantan Timur, menyoroti urgensi pembaruan sistem informasi kepegawaian berbasis digital. Menurutnya, proses penempatan guru akan sulit dilakukan secara tepat sasaran jika data yang dijadikan dasar tidak akurat atau diperoleh melalui metode manual.
“Digitalisasi menjadi keharusan. Kita butuh data yang real time untuk memastikan keputusan terkait penempatan guru benar-benar sesuai kebutuhan. Tidak bisa lagi hanya mengandalkan laporan manual,” tegas Sunarti di hadapan 207 peserta rakor.
Ia mengungkapkan bahwa banyak daerah masih menghadapi kondisi timpang, dengan kelebihan guru di satu wilayah namun kekurangan di wilayah lain. Kondisi ini, katanya, sering kali disebabkan oleh kurangnya keterpaduan sistem informasi antarinstansi serta lambatnya pembaruan data. Oleh karena itu, ia mendorong agar pemerintah daerah segera beralih ke sistem digital yang terintegrasi agar perencanaan SDM pendidikan dapat berjalan lebih efektif.
Dalam Rakor ini, hadir pula para kepala UPT, pengawas sekolah, serta kepala satuan pendidikan dari jenjang PAUD hingga SMP. Forum tersebut menjadi ruang diskusi untuk memperkuat kolaborasi antaraktor pendidikan, mulai dari pemerintah hingga lembaga pendukung.
“Kami membuka peluang kolaborasi dengan Disdikbud Kukar. Baik dalam bentuk pelatihan, pendampingan teknis, hingga pengembangan sistem digital berbasis data kebutuhan sekolah,” imbuh Sunarti.
Ia juga menilai bahwa langkah Disdikbud Kukar menyelenggarakan Rakor patut diapresiasi, karena menjadi wadah strategis untuk menggali tantangan dan merumuskan solusi bersama.
“Kegiatan seperti ini sangat penting. Harapannya, apa yang dibahas di Rakor bisa ditindaklanjuti menjadi program nyata, bukan hanya dokumen perencanaan,” tuturnya.
Melalui pemanfaatan teknologi informasi dan sinergi multipihak, Kukar dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi contoh daerah yang sukses dalam mereformasi sistem penataan guru secara profesional dan adaptif.[]
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto