Disdikbud Kukar: Literasi Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Gerakan Kolektif

KUTAI KARTANEGARA – Semangat literasi di lingkungan sekolah terus digaungkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui pelaksanaan lomba menulis dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (23/5/2025) ini berhasil menjaring 159 peserta, yang terdiri atas 114 siswa dan 45 guru dari jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kukar.

Dari ratusan karya yang masuk, masing-masing 10 tulisan terbaik dari kategori guru dan siswa terpilih sebagai pemenang. Lomba ini bukan semata-mata ajang mencari juara, tetapi juga merupakan strategi penguatan budaya literasi yang berkelanjutan di lingkungan pendidikan.

Pelaksana tugas Sekretaris Disdikbud Kukar, Joko Sampurno, menekankan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari langkah konkret membangun ekosistem pendidikan yang kondusif bagi perkembangan literasi peserta didik dan tenaga pengajar.

“Lomba menulis ini merupakan bagian dari upaya kami membentuk ekosistem pendidikan yang mendorong guru dan siswa berpikir kritis, kreatif, dan reflektif melalui tulisan,” ujar Joko saat ditemui usai acara.

Ia menjelaskan, kemampuan menulis bukan hanya terkait dengan aspek linguistik, tetapi juga berhubungan erat dengan proses berpikir. Menulis, menurutnya, menjadi sarana penting untuk melatih logika, menyusun gagasan, dan menyampaikan pemikiran secara terstruktur.

Tidak hanya fokus pada siswa, Joko juga menggarisbawahi peran strategis guru dalam menumbuhkan minat literasi. Ia berharap keikutsertaan puluhan guru dalam lomba ini dapat menjadi pemantik semangat literasi di lingkungan sekolah.

“Guru adalah figur sentral. Ketika guru aktif menulis, siswa akan lebih termotivasi untuk meniru. Karena itu, kami sangat mengapresiasi partisipasi 45 guru dalam lomba ini,” ucapnya.

Disdikbud Kukar, lanjut Joko, juga membuka peluang bagi sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan serupa secara mandiri. Pihaknya siap memberikan dukungan, baik dari segi teknis maupun pendampingan program.

“Literasi harus menjadi gerakan bersama, tidak cukup jika hanya dilakukan sekali setahun. Kami ingin kegiatan ini menjadi pemicu semangat untuk menghidupkan kembali budaya menulis di sekolah-sekolah,” tambahnya.

Rencananya, karya-karya terbaik dari ajang ini akan dimanfaatkan sebagai bahan ajar, baik dalam pelatihan guru maupun dalam kelas-kelas literasi yang ada di sekolah. Dengan begitu, karya para peserta tidak hanya berhenti di meja penjurian, melainkan dapat terus hidup dan memberi manfaat.

“Kami tidak ingin karya-karya hebat ini hilang begitu saja. Ini adalah cermin dari pemikiran dan potensi luar biasa yang dimiliki anak-anak dan guru-guru Kukar,” tutup Joko. []

Dedy Irawan

About admin01

Check Also

Digitalisasi Percepat Langkah Eksekusi di Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Menghadapi keterbatasan fiskal yang cukup signifikan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) …

Pemerataan Guru di Kukar Fokuskan Kebutuhan Lapangan

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara mengambil langkah strategis dalam menyikapi …

Kolaborasi Kurban dan Lingkungan di Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengambil langkah inovatif dalam merespons tantangan lingkungan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *