BULELENG – Puluhan warga di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali, terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sejumlah relawan melakukan fogging atau pengasapan di beberapa titik guna mencegah bertambahnya kasus di desa tersebut.
Kepala Desa Kerobokan, Putu Wisnu Wardana, menyampaikan bahwa sejak Maret 2025, puluhan warganya sudah berobat ke fasilitas kesehatan akibat gejala DBD yang menyerang mereka. “Kalau dari dua bulan lalu hampir puluhan kasus DBD. Sekarang ini ada satu warga kami yang baru pulang dari rumah sakit,” ujarnya di Buleleng, Minggu (11/5/2025).
Menurut Putu Wisnu, kasus DBD terus bertambah, sehingga penanganan harus dilakukan secara cepat dan tepat. Karena prosedur fogging dari pemerintah dianggap memakan waktu cukup lama, pemerintah desa akhirnya meminta bantuan kelompok relawan untuk melakukan fogging di wilayah tersebut.
“Mungkin karena pemerintah daerah penanganannya luas, menjadi lambat penangannya. Sehingga kami, pemerintah desa, meminta bantuan relawan untuk melakukan fogging,” jelasnya.
Ketua kelompok relawan, Ketut Putra Sedana, menyatakan bahwa aksi fogging ini merupakan bentuk partisipasi mereka dalam membantu meringankan beban masyarakat dan pemerintah desa. “Ini bentuk partisipasi kita untuk ikut meringankan masyarakat dan pemerintah. Dengan seperti ini kita harapkan, masyarakat menjadi sehat,” kata Putra Sedana.
Wilayah Buleleng saat ini masuk dalam zona merah penyebaran DBD karena tingginya curah hujan dan kelembaban udara. Kondisi tersebut meningkatkan risiko berkembangnya nyamuk penyebab DBD.
Putra Sedana juga menyoroti pentingnya dukungan pemerintah terkait ketersediaan logistik seperti bahan bakar solar untuk kelancaran fogging. Ia berharap pemerintah tidak mempersulit akses kebutuhan tersebut agar proses penanggulangan penyakit ini berjalan efektif.
“Untuk dapat solar, kami harap hal seperti ini tolong jangan dipersulit. Harus nyari begini begitu. Salah satu pelayanan masyarakat perlu kerja sama yang baik. Demi kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Kerja sama antara pemerintah desa, relawan, dan masyarakat dianggap krusial untuk menekan laju penyebaran DBD di Desa Kerobokan dan sekitarnya.[]
Redaksi10