Desa Keliki Jadi Contoh Kemandirian Energi Berbasis Energi Terbarukan

GIANYAR – Upaya PT Pertamina Patra Niaga dalam mendorong kemandirian energi di wilayah pedesaan terus menunjukkan hasil positif. Melalui program Desa Energi Berdikari (DEB), Pertamina menginisiasi transformasi energi terbarukan di Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Kini, desa tersebut menjadi salah satu model pengembangan energi berkelanjutan berbasis masyarakat.

Program yang mengadopsi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ini tak hanya menghadirkan sumber energi bersih, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi bagi warga. Pemasangan panel surya oleh Pertamina memungkinkan sejumlah fasilitas utama desa dapat beroperasi secara mandiri, khususnya Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan sistem pompa air untuk irigasi sawah, yang sangat vital saat musim kemarau tiba.

Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Yowana Bakti, I Wayan Sumada, menyampaikan secara langsung dampak yang dirasakan masyarakat sejak penerapan program ini.

“Kami berhasil menghemat biaya listrik hingga Rp20 juta per tahun. Selain itu, produksi padi organik meningkat 2–4 ton setiap panen,” ujarnya, Rabu (7/5).

Program ini tidak hanya fokus pada sektor energi, tetapi juga memperkuat kesadaran lingkungan warga, terutama dalam pengelolaan sampah. Sampah organik yang diolah menjadi kompos kini dimanfaatkan kembali untuk mendukung pertanian berkelanjutan.

“Dulu kami kurang peduli pengelolaan sampah dan energi. Sekarang kami bangga bisa menjaga kelestarian desa, termasuk untuk upacara adat di Pura Subak,” tambah Wayan.

Keberhasilan transformasi energi di Desa Keliki bahkan menarik perhatian dunia. Pada 30 April 2025, sejumlah media internasional mengunjungi langsung desa tersebut untuk mendokumentasikan praktik baik dalam pengelolaan energi terbarukan di tingkat lokal.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, program DEB telah diterapkan di 24 desa. Pada 2025, program ini ditargetkan menyentuh 27 desa di berbagai wilayah Indonesia.

“Setiap desa memiliki cerita unik, tetapi dengan visi yang sama, yaitu kemandirian energi berkelanjutan,” jelas Heppy.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina dalam mendukung agenda global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek energi bersih dan transisi menuju penggunaan energi rendah emisi. Kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan menjadi kunci utama mewujudkan cita-cita kemandirian energi yang berakar dari desa.[]

Redaksi10

About Rara

Check Also

KOPDES Merah Putih Lahir, Desa Bengkak Bangun Ekonomi Mandiri

BANYUWANGI — Upaya memperkuat fondasi perekonomian desa terus digencarkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Salah satu …

Desa Uempanapa Bentuk Koperasi, Warga Siap Majukan Ekonomi Lokal

MOROWALI UTARA – Pemerintah Desa (Pemdes) Uempanapa, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, menggelar Musyawarah …

Koperasi Merah Putih Dikebut, Notaris Diminta Turun ke Desa

JAKARTA — Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menandatangani nota kesepahaman bersama 20 kementerian …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *