KUTAI KARTANEGARA– Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara, Muhammad Rifani, menegaskan bahwa keberhasilan program Optimalisasi Lahan (Oplah) sangat bergantung pada peran aktif kelompok tani. Pernyataan ini disampaikan dalam acara dialog bersama petani dan nelayan Desa Rapak Lambur pada Rabu (23/04/2025), yang sekaligus menjadi momen penetapan desa tersebut sebagai pilot project Oplah oleh Bupati Kukar.
Menurut Rifani, program Oplah bukan sekadar penyediaan sarana fisik, melainkan juga melibatkan penerapan strategi pertanian yang tepat, termasuk pengaturan musim tanam agar produksi dapat dilakukan hingga tiga kali dalam setahun. Oleh karena itu, kerja sama yang erat antara pemerintah dan kelompok tani menjadi faktor utama kesuksesan program ini.
“Pemerintah daerah menyediakan fasilitas, pendampingan teknis, hingga pengaturan masa tanam. Namun, keberhasilan di lapangan sangat bergantung pada kesiapan dan kekompakan kelompok tani,” ungkap Rifani.
Ia menambahkan bahwa dalam skema Oplah, petani didorong untuk lebih efisien dalam memanfaatkan waktu tanam. Salah satu strategi yang diterapkan adalah menyelipkan masa tanam di antara musim utama, dengan pengelolaan irigasi dan pemupukan yang lebih terencana.
“Optimalisasi lahan tidak berarti membuka lahan baru, melainkan bagaimana memaksimalkan potensi lahan yang ada agar lebih produktif. Salah satu caranya adalah dengan menyelipkan musim tanam pada waktu yang tepat. Ini memerlukan perencanaan yang matang dan kerja sama yang solid,” lanjutnya.
Rifani juga menyatakan bahwa Desa Rapak Lambur memiliki potensi besar untuk dijadikan contoh pengelolaan lahan yang efisien dan produktif. Ia berharap keberhasilan desa ini dapat menjadi referensi bagi desa-desa lain di Kukar.
“Kami berharap Rapak Lambur bisa menjadi contoh sukses dalam optimalisasi lahan. Jika berhasil, kami akan memperluas penerapan program ini ke wilayah lain. Namun, semua itu dimulai dari komitmen kelompok tani di desa ini,” ujarnya.
Distanak Kukar juga memastikan akan terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program Oplah secara rutin. Tim teknis akan turun langsung untuk mendampingi petani dalam setiap tahap, mulai dari pengolahan lahan, pemilihan benih, hingga pascapanen.
Dengan dukungan pemerintah dan semangat petani yang tinggi, program Optimalisasi Lahan di Desa Rapak Lambur diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat desa.*
Penulis:Anggi Triomi
Penyunting:Nuralim