KUTAI KARTANEGARA – Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DiskopUKM) Kutai Kartanegara (Kukar), Fathul Alamin, menegaskan bahwa penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) akan menjadi fokus utama pemerintah untuk mengatasi kemiskinan.
Fathul menjelaskan, program pembinaan UMKM tahun ini akan difokuskan pada warga miskin yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bantuan yang diberikan tepat sasaran dan efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami akan memberikan pelatihan kepada mereka yang memiliki potensi dan minat untuk berusaha. Setelah itu, mereka akan mendapatkan pendampingan serta akses kemodalan melalui Kredit Kukar Idaman (KKI), serta fasilitasi pemasaran berbasis digital,” ujar Fathul saat ditemui pada Selasa (18/03/2025).
Fathul menambahkan, banyak program pengembangan UMKM yang tidak efektif karena kurangnya data yang akurat. Oleh karena itu, Pemkab Kukar berusaha memastikan bahwa bantuan yang diberikan hanya untuk warga yang benar-benar membutuhkan, sesuai dengan data DTKS.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan memberikan modal atau pelatihan singkat, tetapi juga menciptakan ekosistem usaha yang kuat melalui pendampingan berkelanjutan. “Kami ingin UMKM yang berkembang dari program ini bisa bertahan lama dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat,” katanya.
Selain pelatihan keterampilan usaha, DiskopUKM juga akan memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, dan inovasi produk agar pelaku UMKM dapat bersaing di pasar yang lebih luas.
Fathul mengungkapkan bahwa keterbatasan modal dan akses pasar merupakan kendala utama bagi UMKM. Untuk itu, program ini juga akan memberikan akses pembiayaan melalui Kredit Kukar Idaman (KKI), yang menawarkan pinjaman dengan bunga rendah bagi pelaku usaha kecil.
Pemkab Kukar juga akan mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform digital dalam pemasaran. Fathul menyatakan bahwa digitalisasi sangat penting agar UMKM bisa menjangkau pasar lebih luas, bahkan tingkat nasional. “Kami tidak ingin pelaku UMKM hanya mengandalkan pasar lokal. Dengan digitalisasi, mereka dapat meraih konsumen lebih banyak,” tambahnya.
Bagi Fathul, pengembangan UMKM lebih dari sekadar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai upaya untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan. Ia berharap program ini dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Kukar.
“Kami ingin memastikan masyarakat miskin memiliki kesempatan untuk berusaha dan mandiri secara ekonomi. Jika UMKM tumbuh dengan baik, angka kemiskinan di Kukar pun bisa terus ditekan,” tutupnya. []
Penulis : Anggi Triomi