Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
KUTAI KARTANEGARA – Penjabat Kepala Desa Jembayan Ilir, Andryansyah, mengungkapkan harapannya agar desanya segera mendapatkan status definitif. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pengelolaan pemerintahan dan pembangunan yang lebih optimal. Saat ini, Jembayan Ilir masih berstatus desa persiapan dan berada di bawah kewenangan Desa Induk Jembayan, yang membatasi pelaksanaan kebijakan secara mandiri.
Sejak ditetapkannya Peraturan Bupati (Perbup) mengenai Desa Persiapan Jembayan Ilir, berbagai langkah telah diambil untuk mempercepat proses menuju status definitif. Namun, masih terdapat beberapa tahapan yang harus diselesaikan, terutama terkait dengan penentuan batas wilayah dan mekanisme pengelolaan keuangan desa.
Andryansyah menyebutkan bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan kewenangan. Sebagai desa persiapan, banyak keputusan yang harus mendapatkan persetujuan dari desa induk sebelum dapat dilaksanakan. “Kami masih terbatas kewenangannya, belum ada arahan dari kabupaten terkait tahun 2025 ini,” ujarnya pada Senin (17/03/2025).
Kondisi ini menyebabkan berbagai program pembangunan dan pelayanan masyarakat harus melalui proses koordinasi yang lebih panjang, sehingga menghambat efektivitas kerja di lapangan. Salah satu hal krusial yang sedang dalam proses adalah penentuan batas wilayah desa. Andryansyah menambahkan bahwa pihaknya masih berupaya memastikan batas wilayah desa agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari.
“Kami masih dalam tahap menentukan batas desa. Ini sangat penting agar nantinya, ketika desa sudah definitif, tidak ada masalah dengan desa tetangga,” jelasnya. Penetapan batas wilayah ini memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kabupaten, desa induk, dan masyarakat setempat. Tanpa batas yang jelas, desa tidak dapat melanjutkan tahap administrasi lainnya untuk menjadi desa definitif.
Andryansyah berharap Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dapat memberikan arahan lebih lanjut terkait proses administrasi desa persiapan. Ia menegaskan bahwa semakin cepat status definitif diberikan, semakin cepat pula desa dapat menjalankan program-program yang lebih efektif untuk masyarakat.
“Jika sudah definitif, kami bisa mengelola desa secara penuh, termasuk dalam hal anggaran dan pembangunan. Ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan status definitif, Jembayan Ilir akan memiliki perangkat pemerintahan sendiri, termasuk kepala desa definitif dan perangkat lainnya yang berwenang dalam pengelolaan keuangan dan pembangunan. Saat ini, karena masih berstatus desa persiapan, anggaran desa masih berada di bawah kendali desa induk, yang membatasi pelaksanaan program-program lokal.
Harapan agar desa segera berstatus definitif juga datang dari masyarakat setempat. Mereka percaya bahwa pemerintahan yang lebih mandiri akan mempercepat pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur di desa mereka. Warga juga menginginkan pemerintah daerah lebih proaktif dalam mendukung proses ini, terutama dalam memberikan arahan serta menyelesaikan berbagai kendala administratif yang masih ada.
Dengan kerja sama antara Pj Kepala Desa, masyarakat, dan pemerintah daerah, diharapkan Jembayan Ilir segera memperoleh status definitif. Hal ini diyakini tidak hanya akan memberikan keleluasaan dalam pengelolaan desa, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program pembangunan yang lebih optimal. *
Penulis: Anggi Triomi
Penyunting: Nuralim
