HALMAHERA SELATAN – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Maluku Utara menyalurkan 10 ribu bibit pala ke Desa Gane Dalam dan Gane Luar, Kabupaten Halmahera Selatan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi berbasis kearifan lokal serta memperbaiki lingkungan yang terdampak perkebunan sawit monokultur.
Direktur Walhi Maluku Utara, Faisal Ratuela, menyatakan bahwa distribusi bibit ini merupakan bagian dari upaya advokasi terhadap industri ekstraktif dan perkebunan sawit. Selain itu, Walhi juga menerapkan empat skema utama dalam pengelolaan lingkungan dan ekonomi, yakni tata kuasa, tata kelola, tata produksi, dan tata konsumsi.
“Kaitan dengan tata kuasa adalah bagaimana rakyat memiliki kendali atas ruang hidup mereka, termasuk lahan. Di Maluku Utara, sering terjadi konflik akibat banyak warga yang tidak memiliki sertifikat tanah, padahal mereka telah menguasai lahan tersebut secara turun-temurun,” ujar Faisal, Kamis (20/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa konsep ekonomi nusantara yang diusung Walhi berlandaskan pada tradisi serta kearifan lokal yang berkelanjutan. Desa Gane Dalam dan Gane Luar dipilih sebagai lokasi distribusi bibit karena wilayah ini telah lama menjadi daerah dampingan Walhi Maluku Utara.
Faisal juga menyoroti dampak negatif investasi perkebunan sawit di pulau-pulau kecil. Salah satu dampaknya adalah penggunaan bahan kimia yang menyebabkan serangan hama kumbang pada perkebunan kelapa warga pada 2017–2018, sehingga produksi kelapa menurun secara drastis.
Selain itu, ia mengkritik ketidakefektifan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam menangani permasalahan lahan masyarakat. Ia menilai bahwa pemerintah kurang responsif terhadap persoalan lingkungan dan ekonomi yang dihadapi warga akibat ekspansi perkebunan sawit.
“Banyak lahan yang sebelumnya ditanami kelapa kini mengalami penurunan produksi, sehingga warga mulai mencari alternatif untuk menanam pala. Inisiatif ini mendorong Walhi untuk merehabilitasi daerah yang terdampak perkebunan sawit monokultur serta mengembalikan fungsi hutan di daratan Gane. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memulihkan sistem ekonomi masyarakat yang terdampak investasi sawit di Halmahera Selatan,” tutup Faisal.
Dengan adanya distribusi bibit pala ini, diharapkan masyarakat dapat kembali memiliki sumber penghidupan yang lebih berkelanjutan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan mereka.[]
Redaksi10