Pj Gubernur NTT Kunjungi Rote Ndao, Tinjau Pertanian dan Budidaya Lobster

ROTE NDAO – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao menjelang akhir masa jabatannya. Dalam kesempatan tersebut, ia turut berpartisipasi dalam kegiatan menanam padi bersama para petani di Desa Matasio, Kecamatan Rote Timur.

Selain itu, Pj Gubernur juga meninjau lahan persawahan di Desa Daiama, Kecamatan Landu Leko. Ia kemudian melanjutkan kunjungannya ke PT Cakrawala Lautan Abadi (CLA), sebuah perusahaan budidaya lobster yang beroperasi di perairan Mulut Seribu, Kecamatan Landu Leko.

Dalam kunjungannya, ia mengajak masyarakat, yang mayoritas bekerja sebagai petani, untuk memanfaatkan lahan kosong dengan menanam tanaman produktif guna meningkatkan ketahanan pangan daerah.

“Ketika saya pertama kali ditugaskan sebagai Pj Gubernur NTT, tempat pertama yang saya kunjungi adalah Rote. Sekarang, saya kembali ke Rote menjelang akhir masa jabatan saya,” ujarnya pada Senin (17/2/2025).

Ia menambahkan bahwa instruksi mengenai ketahanan pangan telah disampaikan secara jelas oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan adalah mengurangi ketergantungan pada impor beras dengan meningkatkan produksi dalam negeri.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberhasilan program swasembada pangan bergantung pada kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, serta dukungan dari TNI dan Polri.

Dalam kesempatan yang sama, Pj Gubernur mengapresiasi PT CLA yang telah berkontribusi dalam penyediaan kebutuhan lobster sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan untuk mengunjungi perusahaan tersebut dan melihat langsung proses budidaya lobster.

“NTT dianugerahi hasil laut yang melimpah. Ini adalah kekayaan yang harus kita jaga dan manfaatkan demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan harga lobster di Indonesia cukup tinggi. Faktor-faktor tersebut meliputi waktu yang lama untuk budidaya, biaya pakan yang besar, serta biaya operasional dan metode budidaya yang kompleks.

Selain fokus pada sektor perikanan, Pj Gubernur juga mengimbau masyarakat Desa Matasio untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang tersedia. Dalam diskusi bersama para petani, ia mendengarkan berbagai kendala yang mereka hadapi dan meminta agar mereka mengajukan proposal terkait kebutuhan pertanian, termasuk pengadaan benih, pupuk, dan alat pertanian.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung upaya petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Hal ini juga berkaitan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang memerlukan pasokan pangan dalam jumlah besar.

“Kita harapkan rantai pasoknya berasal dari daerah sendiri,” pungkasnya.[]

Redaksi10

About admin03

Check Also

Warga Toplek Tilik Sumber Mata Air: Menolak Tambang, Menjaga Kehidupan

JEPARA – Puluhan warga dari Dukuh Toplek dan Dukuh Pendem, Desa Sumberrejo, Kecamatan Donorojo, bersama …

Pemuda Desa Karanggan Buktikan Aksi, Bukan Janji, dalam Menjaga Kelestarian Alam

KARANGGAN – Dalam rangka menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan lestari, Karang Taruna Desa Karanggan, …

Musyawarah Desa Bersama Mahasiswa Ners Bahas Masalah Kesehatan Warga

SLEMAN — Mahasiswa Profesi Ners Angkatan XXIII Universitas Jenderal Achmad Yani (UNJAYA) Yogyakarta menginisiasi Musyawarah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *