Upacara Adat Tulude di Kepulauan Sangihe, Tradisi Syukur yang Terus Lestari

KEPULAUAN SANGIHE  – Masyarakat Desa Lenganeng, Kecamatan Tabukan Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, menggelar upacara adat Tulude pada Selasa (11/2/2025). Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan syukur serta upaya pelestarian budaya lokal yang telah diwariskan turun-temurun. Acara ini turut dihadiri oleh Penjabat (Pj.) Bupati Kepulauan Sangihe, Albert Huppy Wounde, beserta sejumlah pejabat daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Albert mengapresiasi pelaksanaan upacara adat Tulude yang berlangsung dengan khidmat dan meriah. Ia menilai bahwa acara ini memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat setempat serta menjadi bukti nyata bahwa tradisi budaya tetap terjaga di tengah perkembangan zaman.

“Ini merupakan gelaran pesta adat yang baik,” ujar Albert.

Lebih lanjut, Albert mengungkapkan bahwa acara Tulude memberikan kesan mendalam baginya selama menjabat sebagai Pj. Bupati Kepulauan Sangihe. Ia berharap dapat kembali mengunjungi Desa Lenganeng di masa mendatang untuk menyaksikan pelaksanaan adat Tulude yang terus berkembang.

“Ini merupakan kesan yang sangat baik bagi saya. Semoga saya dapat berkunjung ke sini lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lenganeng, Hesky O. Sasundu, menyatakan kebanggaannya atas kehadiran Pj. Bupati dan jajaran pemerintah daerah dalam upacara adat tersebut. Menurutnya, kehadiran para pejabat daerah menjadi wujud dukungan nyata terhadap masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal.

“Kami merasa senang dengan kehadiran kepala daerah. Hal ini memberikan kebahagiaan tersendiri bagi kami sebagai penyelenggara,” ungkap Hesky.

Hesky menegaskan bahwa upacara adat Tulude akan terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bagian dari tradisi masyarakat Lenganeng. Ia juga berharap dukungan dari pemerintah daerah dapat terus diberikan agar pelaksanaan kegiatan ini semakin meriah di tahun-tahun mendatang.

“Kehadiran orang nomor satu di Kepulauan Sangihe menjadi dorongan bagi kami untuk menggelar kembali acara ini pada tahun-tahun berikutnya,” ujarnya.

Kegiatan adat Tulude tahun ini berlangsung dengan meriah. Berbagai pertunjukan seni dan budaya turut memeriahkan acara, di antaranya Tari Ampa Wayer yang menjadi daya tarik utama. Para tamu undangan, termasuk pejabat daerah, terlihat antusias mengikuti jalannya acara dan turut membaur dengan masyarakat setempat.

“Para tamu undangan ikut membaur dengan masyarakat, menari bersama dalam Tari Ampa Wayer, serta menikmati suguhan yang telah disediakan,” pungkas Hesky.

Dengan berlangsungnya upacara adat Tulude, masyarakat Desa Lenganeng berharap tradisi ini tetap lestari dan menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial serta budaya mereka. Acara ini sekaligus menjadi momentum mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antarwarga serta pemerintah daerah.[]

Redaksi10

About admin03

Check Also

Tradisi, Religi, dan Budaya Kekinian Bersatu dalam Perayaan Pusaka Desa

NGANJUK – Kirab dan Jamasan Pusaka yang digelar di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, menjadi momentum …

“Ritual Panen Jadi Simbol Ketahanan Budaya dan Pangan

BALANGAN – Mesiwah Pare Gumboh (MPG) merupakan ritual adat panen suku Dayak Deah di Desa …

Kirab Budaya Perkuat Identitas dan Ekonomi Kreatif Desa

KUDUS – Semangat pelestarian budaya dan promosi potensi desa kembali mengemuka dalam Kirab Budaya yang …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *