Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
PASANGKAYU – Saluran air di sisi jalan Desa Bambaira, Kecamatan Bambaira, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat, mengalami penyumbatan akibat tertutup tanah bekas tambang galian C. Kondisi ini menyebabkan aliran air terhambat dan menimbulkan genangan di sekitar pemukiman warga.
“Kuang lebih 30 meter saluran air yang tertutup,” kata warga Desa Bambaira, Adi, Sabtu (8/2/2025).
Menurut Adi, saluran air di desanya awalnya memiliki kedalaman yang cukup untuk menampung air hujan. Namun, sejak tertutup tanah bekas tambang, kedalamannya berkurang drastis hingga kurang dari setengah meter.
“Saluran air menjadi dangkal, dan tidak mampu menampung air saat hujan turun,” jelasnya.
Genangan air akibat penyumbatan ini tidak hanya meluber ke jalan, tetapi juga masuk ke rumah warga dan fasilitas publik.
“Puskesmas yang berseberangan dengan jalan ikut tergenang,” ujar Adi.
Ia mengaku sering berupaya mengeruk tanah yang menyumbat saluran air untuk mencegah penyumbatan semakin parah.
“Saya ketuk, saya masukkan ke dalam karung tanah yang menyumbat saluran air,” bebernya.
Adi menambahkan bahwa aktivitas tambang galian C sebenarnya sudah tidak beroperasi lagi. Namun, tanah hasil galian yang tidak dikelola dengan baik masih menjadi masalah bagi warga setempat.
“Hasil kerukannya dibiarkan begitu saja. Akibatnya, infrastruktur bisa rusak jika tanah tersebut tidak dipindahkan,” pungkasnya.
Kondisi ini menjadi perhatian warga yang berharap ada tindakan dari pihak terkait untuk membersihkan dan mengembalikan fungsi saluran air agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.[]
Redaksi10
