SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya untuk meningkatkan pengembangan pemuda di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) melalui berbagai program pelatihan dan kegiatan yang menyentuh langsung ke kebutuhan masyarakat setempat.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim Mardareta, melalui Sub Koordinator Kepemimpinan dan Kepeloporan Kemitraan Pemuda Rusmulyadi, dalam sebuah wawancara di ruang kerjanya Kantor Dispora Kaltim, Selasa (12/11/2024) siang.
Menurut Rusmulyadi, selama ini akses pemuda di daerah 3T terhadap pelatihan dan pengembangan diri memang terbatas, terutama terkait dengan jarak dan sarana prasarana yang ada. Namun Dispora Kaltim berkomitmen untuk mengatasi kendala tersebut dengan mendatangi langsung daerah-daerah 3T, untuk memberikan pelatihan kepemimpinan dan organisasi kepada pemuda setempat.
“Kami menyadari bahwa pemuda di daerah 3T sering kali terkendala akses ke pelatihan. Oleh karena itu, Kami berusaha untuk mengunjungi daerah-daerah tersebut, menyelenggarakan pelatihan di sana, dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka untuk mengembangkan diri,” ungkapnya.
“Kami tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas pemuda dalam organisasi kepemudaan di sana, seperti Karang Taruna dan Pemuda Peduli Sampah, tetapi dengan menambahkan skill mereka seperti keahlian keterampilan bengkel, menjahit, meningkatkan keterampilan design grafis, dan lainnya,” ujar Rusmulyadi.
Dia menambahkan, meskipun kondisi geografis yang sulit terkadang menjadi tantangan, Dispora Kaltim tetap berusaha menjangkau daerah-daerah yang lebih terpencil, bahkan jika itu memerlukan perjalanan yang jauh dan melewati medan yang berat.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap pemuda di seluruh penjuru Kaltim, terutama di daerah 3T, dapat merasakan manfaat dari program pengembangan kepemudaan yang diselenggarakan.
“Ke depan, Kami berharap bisa mencakup lebih banyak daerah. Tahun ini, Kami fokus di 10 daerah, namun jika anggarannya memungkinkan, Kami ingin memperluas jangkauan ke 20 daerah lebih banyak lagi. Kami tetap berfokus pada pemerataan pembangunan pemuda di seluruh provinsi, terutama di daerah-daerah yang selama ini kurang mendapat perhatian,” lanjut Rusmulyadi.
Terkait dengan anggaran untuk kegiatan ini, Rusmulyadi menyebutkan bahwa pihaknya telah mengajukan usulan anggaran kepada pimpinan. Namun, keputusan akhir mengenai besaran anggaran akan sepenuhnya bergantung pada analisis dan prioritas yang ditetapkan oleh pimpinan. Meskipun demikian, Dispora Kaltim bertekad untuk terus menjalankan program-programnya, meskipun dengan anggaran yang terbatas.
“Kami sudah mengusulkan anggaran untuk kegiatan ini, tetapi keputusan akhir tetap ada di pimpinan, dan Kami berharap ada peningkatan anggaran agar lebih banyak daerah yang bisa kami jangkau. Meskipun dengan keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia, Kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelatihan kepada pemuda di daerah 3T,” tegas Rusmulyadi.
Upaya Dispora Kaltim ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pemuda, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi juga di daerah-daerah terluar dan terpinggirkan.
“Program pelatihan kepemimpinan dan organisasi yang dilakukan langsung di daerah 3T diharapkan dapat menciptakan pemuda yang lebih siap untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah mereka,” pungkasnya. * (ADV)
Penulis: Andi Isnar
Editor: Nuralim A