SAMARINDA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui kegiatan bimbingan teknis yang dilaksanakan di Kota Malang, baru-baru ini, memberikan pelatihan mengenai peran pemuda dalam penanggulangan bencana.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota organisasi kepemudaan, termasuk kelompok Pemuda Siaga Bencana Kota Bontang, dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan pemuda dalam mitigasi dan rehabilitasi bencana.
Saat di temui di ruang kerjanya, Rusmulyadi selaku Sub Koordinator Kepemimpinan dan Kepeloporan Kemitraan Pemuda Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, yang sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan tersebut, menyampaikan pentingnya peran aktif pemuda dalam penanggulangan bencana, baik dalam pencegahan maupun respon saat bencana terjadi.
“Keterlibatan pemuda sangat penting, terutama mengingat banyaknya bencana yang terjadi di Kaltim, seperti banjir yang sering melanda Samarinda dan daerah lainnya,” lanjutnya, Senin (11/11/2024).
“Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana, bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga sebagai pelaku utama dalam mitigasi dan pencegahan bencana,” ujar Rusmulyadi.
Kegiatan itu merupakan bagian dari kolaborasi antara Pemerintah Kota Bontang dan berbagai lembaga, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang menginisiasi Forum Kolaborasi Pemuda untuk Pengurangan Risiko Bencana.
Rusmulyadi menjelaskan, forum tersebut melibatkan 18 lembaga, termasuk Kementerian Sosial, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, dan lainnya, yang bekerja bersama untuk memfasilitasi peran pemuda dalam pengurangan risiko bencana. .
“Melalui forum ini, kami ingin memastikan bahwa pemuda tidak hanya terlibat dalam kegiatan tanggap darurat, tetapi juga dalam langkah-langkah preventif, seperti sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mengurangi risiko bencana,” tambah Rusmulyadi.
Salah satu program utama yang diperkenalkan adalah “Kolom Ranger”, yang bertujuan untuk melatih pemuda menjadi relawan terlatih dalam menangani bencana.
“Kami berharap dengan adanya program ini, pemuda di Bontang bisa lebih siap dan terampil dalam menghadapi situasi darurat, seperti banjir atau kebakaran. Dan mereka akan dilatih untuk menjadi fasilitator, bahkan terjun langsung di lapangan untuk membantu penanggulangan bencana,” jelas Rusmulyadi.
Rusmulyadi juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga, baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kota, untuk memastikan bahwa penanggulangan bencana berjalan efektif.
“Kolaborasi antara Pemkot Bontang, Dispora, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan organisasi pemuda akan menciptakan sinergi yang kuat, dan ketika bencana terjadi, tidak hanya satu pihak yang terlibat, tetapi semua pihak akan bekerja bersama-sama,” terangnya.
Meskipun pelatihan yang diberikan bersifat singkat, antusiasme pemuda yang hadir sangat tinggi. Rusmulyadi berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.
“Minat pemuda di Bontang sangat besar, dan kami berharap program ini bisa terus berkembang, dan tahun depan, Kami berencana untuk memperluas pelatihan ini, dan juga menjalin kerja sama lebih lanjut dengan lembaga terkait agar pemuda bisa mendapatkan keterampilan yang lebih komprehensif dalam penanggulangan bencana,” jelas Rusmulyadi.
Sebagai tambahan, Rusmulyadi juga mengungkapkan bahwa pemuda yang telah mengikuti pelatihan ini diharapkan tidak hanya memiliki pengetahuan dasar mengenai penanggulangan bencana, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan di lapangan.
“Dengan keterampilan yang mereka peroleh, Kami harapkan mereka bisa langsung terlibat dalam aksi-aksi sosial, seperti membantu korban banjir atau kebakaran, dan menyebarkan informasi terkait mitigasi bencana di masyarakat,” ujar Rusmulyadi.
“Kegiatan ini menjadi bukti komitmen Dispora Kaltim, untuk memberdayakan pemuda dalam berbagai sektor, termasuk dalam penanggulangan bencana, guna menciptakan generasi muda yang tidak hanya terampil, tetapi juga peduli dan siap menghadapi tantangan besar di masa depan,” pungkasnya. * (ADV)
Penulis: Andi Isnar
Penyunting: Nuralim A