SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim punya tiga fokus kegiatan guna meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kaltim yang saat ini masuk peringkat kelima nasional. Ketiga upaya tersebut adalah pelatihan kepemimpinan, pelatihan kecakapan hidup, dan fasilitasi organisasi kepemudaan.
Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim Rusmulyadi, Rabu (23/10/2024) kemarin, di sela-sela kegiatan pelatihan kepemimpinan yang digelar di aula Kantor Dispora Kaltim, Jalan KH Wahid Hasyim, Sempaja, Samarinda. Ketiga kegiatan itu, kata dia, tujuannya adalah untuk mendorong meningkatnya prestasi pemuda daerah. “Kami menggelar kegiatan pelatihan kecakapan hidup, pelatihan kepemimpinan, dan fasilitasi organisasi kepemudaan. Ketiga kegiatan ini akan kami rutinkan sehingga dampaknya baik untuk pemuda Kaltim,” ujar Rusmulyadi kepada Desa Nusantara.
Pelatihan kepemimpinan dan kecakapan hidup ditarget 1000 peserta tahun ini dan tercapai bulan ini. Sedangkan fasilitasi organisasi kepemudaan, juga telah selesai digelar di beberapa kabupaten dan kota, terakhir di Kutai Kartanegara. Menurut Rusmulyadi, fasilitasi fasilitasi organisasi kepemudaan ini cukup penting untuk dilakukan karena jumlah pemuda di Provinsi Kaltim mencapai 900 ribu orang, namun yang berorganisasi tidak mencapai 10 persen dari jumlah tersebut. “Kami akan adakan fasilitasi ini di Kabupaten Kukar pada hari Sabtu nanti, sehingga bisa mendorong pemuda-pemuda ini mau berbicara dan berani tampil dalam sebuah organisasi,” terang dia.
Konsistensi Dispora Kaltim dalam meningkatkan kualitas pemuda Daerah menjadikan IPP Kaltim terus mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir. Tahun 2021, IPP Kaltim mendapat 52,5 poin, di tahun berikutnya naik menjadi 56,67 poin. Tahun 2023, kembali naik menjadi 59,83 poin. Tahun 2024, meskipun turun jadi 59,17 poin, namun menempatkan Kaltim di peringkat lima nasional, di atas rata-rata IPP Nasional yang berada di angka 56,33.
Terdapat lima indikator untuk menentukan IPP yakni domain pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi. Peningkatan IPP di Kaltim didorong oleh sejumlah perbaikan indikator, seperti pada domain kesehatan dan kesejahteraan, domain lapangan dan kesempatan kerja, serta domain gender dan diskriminasi. []
Penulis: Eko Sulistyo | Penyunting: Agus Riyanto