PONOROGO – Krisis air bersih akibat musim kemarau semakin meluas di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Sebanyak 15 desa di 7 kecamatan kini terancam kekurangan air bersih. Pasalnya, sumur-sumur yang menjadi sumber utama air warga mulai mengering. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Agung Prasetyo, menjelaskan bahwa meluasnya kekeringan terjadi di sejumlah RT yang sebelumnya tidak teridentifikasi sebagai wilayah krisis air. Baca juga: Cerita Warga Krisis Air Bersih di Perumahan Sumbawa, Beli Air Rp 200.000 Per Tandon “Meluasnya itu di satu dukuh, kemarin 4 RT, sekarang kekeringan meluas menjadi 6 RT. Sebelumnya wilayah tersebut tidak mengalami kekeringan,” ujarnya melalui sambungan telepo. Agung menambahkan bahwa di 15 desa tersebut terdapat 923 kepala keluarga atau sekitar 2.135 jiwa yang terdampak.
“Mereka punya sumur, namun kapasitas airnya tidak mencukupi kebutuhan warga. Di beberapa titik seperti Nduri, Wates, dan Krajan Tengah, sumurnya bahkan kering, sama sekali tidak ada air yang keluar,” imbuhnya. Untuk memenuhi kebutuhan mandi dan mencuci, warga terpaksa memanfaatkan air sungai yang berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah mereka. “Air yang kita droping memang khusus untuk kebutuhan air minum dan memasak. Untuk kebutuhan mandi dan mencuci, warga menggunakan air sungai. Di Wates, jarak sungai dengan desa sekitar 2 sampai 3 kilometer,” jelas Agung. BPBD Kabupaten Ponorogo telah melakukan droping air bersih sebanyak 113 kali dengan total 710.000 liter untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga. Untuk kebutuhan air bersih, kita droping setiap desa itu 2 kali dalam seminggu, di mana satu hari kita melakukan droping di 4 titik. Hingga hari ini, kita sudah droping air bersih sebanyak 113 kali,” ucap Agung. Meskipun Kabupaten Ponorogo sempat diguyur hujan beberapa hari terakhir, intensitas hujan tidak merata di semua wilayah. Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, hujan baru diperkirakan akan turun di Kabupaten Ponorogo pada akhir bulan Oktober mendatang. “Bulan Oktober diperkirakan baru akan turun hujan, itupun baru hanya di sejumlah wilayah. Belum semua wilayah di Ponorogo akan turun hujan,” pungkasnya. []Redaksi09