antaranews.com

Waskita Karya Selesaikan Bendungan Temef, Manfaatkan Teknologi Digital untuk Efisiensi

JAKARTA   – PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah merampungkan pembangunan Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan siap diresmikan Presiden Joko Widodo pada Selasa (1/10/24) hari ini. Bendungan terbesar di NTT itu mencakup tiga desa pada dua kecamatan, yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen, dengan panjang puncaknya mencapai 535 meter dan tinggi 54,35 meter.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan Bendungan Temef memiliki luas penampungan 297,78 hektare, dan dapat menampung udara hingga 45,78 juta meter kubik. “Ketersediaan udara menjadi kunci pembangunan di NTT yang mempunyai curah hujan lebih rendah dibandingkan daerah lain. Maka pembangunan itu diikuti pula oleh pembangunan jaringan irigasinya,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin. Dia menambahkan bendungan yang masuk ke dalam proyek strategi nasional (PSN) itu nantinya akan berfungsi sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan. Bendungan Temef disebutnya mampu mereduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15 persen.

Dia menjelaskan bahwa Bendungan Temef memiliki keunggulan dibandingkan sedimen lainnya. Salah satu keunggulannya adalah penggunaan teknologi digital In-Place Inclinometer (IPI) yang memungkinkan pemantauan secara konstruksi lebih efektif dan efisien. “Proses cetak Riprap Beton pun dilakukan di lokasi proyek. Proses ini sebagai solusi alternatif yang berdampak pada penghematan biaya dan kendali mutu,” jelas Ermy.

Ia melanjutkan, Bendungan Temef pun cukup unik karena memiliki motif dan gapura yang melambangkan persatuan dari beberapa desa lokal di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Bahan utama yang digunakan untuk membangun bangunan utama adalah batu alam jenis kefa. Batu ini merupakan material lokal yang hanya dapat ditemukan di sekitar wilayah Temef atau Kabupaten Kefa.

Tidak hanya fokus pada pembangunan, Waskita Karya juga melakukan sejumlah kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) untuk memberikan manfaat sosial yang optimal bagi masyarakat sekitar, khususnya masyarakat Desa Oenino yang berlokasi dekat dengan proyek Bendungan Temef. Kegiatan yang meliputi pembangunan bak air, pembangunan fasilitas umum dan olahraga, dukungan pengecoran gereja, donor darah bersama RSUD Soe, pelepasan bibit ikan dan penanaman pohon kelapa, serta sosialisasi malaria dan pemeriksaan kesehatan bersama Puskesmas Oenino.

Pembangunan Bendungan Temef terbagi menjadi empat paket. Paket I dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) PT Waskita-Bangunnusa, lalu Paket IV digarap oleh KSO PT Waskita-Bahagia-Guntur. Sedangkan Paket II dan III dikerjakan oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari. Sementara total anggaran pembangunan bendungan ini mencapai Rp2,7 triliun dari APBN. [] Redaksi09

About Rara

Check Also

Sumedang Jadi Pusat Peringatan Hari Desa 2025, Desa Mandiri Jadi Sorotan

SUMEDANG – Direktur Jenderal Bina Pemerintah Desa (Dirjen Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), La Ode …

Polres Majalengka Amankan Pemilihan Ketua Karang Taruna Desa Babakan Periode 2025-2030

MAJALENGKA – pertajati, Pada hari Jumat, 10/01/25 bertempat di Balai Desa Babakan, Kecamatan Kertajati, Kabupaten …

Babinsa Koramil 0201-14/PB Berikan Dukungan Moril kepada Keluarga Berduka di Desa Baru

DELI SERDANG – Babinsa Koramil 0201-14/PB, Serda Darmono Aruan, menghadiri rumah duka di Dusun 1, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *