Festival Pariwisata Gunungkidul, Upaya Tingkatkan Kunjungan Wisatawan di Wilayah Utara

YOGYAKARTA – Desa wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus digenjot eksistensinya. Salah satunya melalui Gunungkidul Tourism Fest 2024 di Kalurahan Bendung, Kapanewon Semin, pada Sabtu (21/9/2024). Acara tersebut diadakan karena hanya sebagian kecil desa wisata yang berkembang saat ini.

“Gunungkidul Tourism Fest 2024 merupakan salah satu upaya Dinas pariwisata kabupaten Gunungkidul untuk mempromosikan desa wisata serta untuk menyemarakkan hari pariwisata dunia,” kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windhu Wardana saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (21/9/2024). Ia menuturkan, Gunungkidul Tourism Fest dengan tema ‘Wellness Tourism’ ini bertujuan mengangkat potensi lokal yang ada di Kalurahan Bendung.

Salah satunya Embung Mataraman yang mampu mengubah lahan kering menjadi pertanian produktif, serta potensi budaya. “Ada panen dari Lumbung Mataraman. Ini juga sosialisasi sadar kebugaran dan kesehatan melalui wellness tourism dengan terapi rempah yang dihasilkan oleh masyarakat,” kata Windhu.

Harapannya kegiatan ini bisa menambah kunjungan wisatawan yang datang, dan desa wisata semakin berkembang. Selain itu, tahun depan acara ini akan dilaksanakan di desa wisata lain. “Selain itu, kita juga memperkenalkan wisata di kawasan utara,” ucap dia. Ia menuturkan, terdapat 56 lokasi desa wisata di Gunungkidul, tapi yang berkembang hanya 15 lokasi.

Dari 15 desa wisata yang saat ini mulai terus bergerak ada empat yakni Kalurahan Nglanggeran, Tepus, Bendung, dan Watusigar. Menurut pengamatannya, hal ini karena kurangnya sumber daya manusia untuk mengelola desa wisata. “Kami terus upayakan agar desa wisata kembali bergerak,” kata Windhu.

Lurah Bendung, Kapanewon Semin, Didik Rubiyanto, mengatakan, Desa Wisata Bendung sudah banyak dikunjungi wisatawan. Sebagian besar merupakan peserta study tour. “Sebagian besar pengunjungnya study tour. Tahun 2023 dikunjungi sekitar 19.000 orang, dan tahun ini per minggu ada tiga sampai empat rombongan yang ke sini, ada dari Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan dari Amerika,” kata Didik Desa Wisata Bendung banyak dikunjungi karena ingin belajar tentang pertanian di lahan kering. Warga di Bendung juga melakukan penanaman sayuran di sekitar rumahnya. “Meski kemarau hampir tujuh bulan, kita surplus pangan,” kata Didik. []

Redaksi08

About Rara

Check Also

Eksplorasi Duren Sari, Surga Durian dan Edukasi di Tengah Hutan Trenggalek

TRENGGALEK – Desa Wisata Duren Sari Sawahan merupakan salah satu desa wisata terbaik nasional tahun …

Wisata Budaya Autentik di Dusun Sade: Menjaga Tradisi Sasak yang Lestari

LOMBOK TENGAH  – Dusun Sade terletak di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Desa Rembitan resmi …

Pesona Pulau Derawan Masuk 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia

Desa Wisata Pulau Derawan yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *