PADANG PARIAMAN – Bencana gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Sumatera Barat pada 30 September 2009 menyisakan kisah pilu dari Desa Lubuk Laweh. Lubuk Laweh adalah sebuah desa yang berada di lembah Gunung Tigo dan masuk ke dalam wilayah Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Saat itu, kuatnya guncangan gempa yang mengguncang membuat tanah dan bukit di Desa Lubuk Laweh dan sekitarnya longsor. Mengutip pemberitaan Antara (05/10/2009), warga bernama Tewarnani sempat mengungkap bahwa sebelum kejadian, Lubuk Laweh merupakan desa yang sangat indah.
Pemandangan desa ini dihiasi dengan hamparan sawah yang hijau dan aliran air sungai yang dipenuhi bebatuan. Namun setelah bencana terjadi, tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terlihat di lokasi tersebut. Lahan pertanian juga tertimbun longsor.
Hanya terlihat tanah merah luas berbukit-bukit yang dipenuhi batang pohon mati, serta sisa-sisa atap rumah yang menjadi tanda bahwa pernah ada desa yang berdiri di tempat itu. Tewarnani sendiri harus kehilangan keluarga beserta harta bendanya akibat bencana tersebut. Upaya Evakuasi Korban Sulit Dilakukan Dilansir dari pemberitaan Antara (2/10/2009), pasca kejadian, pencarian serta penggalian korban hanya dilakukan oleh warga setempat yang selamat dari bencana dengan cara tradisional.
Upaya evakuasi dari tim SAR belum dapat dilakukan karena alat-alat berat belum dapat masuk ke daerah itu untuk membantu evakuasi. Sementara dalam pemberitaan Antara (05/10/2009), Seorang warga bernama Simas menyebut bahwa setelah kejadian, akses jalan menjadi sulit akibat terputus oleh longsor. Sehingga cara untuk mencapai Desa Lubuk Laweh dilakukan dengan berjalan kaki sekitar dua kilometer lebih dari jalan raya, dengan akses jalan setapak yang berbukit dan berbatu.
Longsor di Lubuk Laweh Mengubur Ratusan Jiwa Dilansir dari pemberitaan Antara (02/10/2009), Tim Basarnas dari TNI dan Polri, menemukan 30 jenazah yang terkubur tanah akibat bencana yang melanda Desa Lubuk Laweh. Menurut petugas, jumlah orang yang terkubur longsor diduga mencapai 200 orang, karena 80 rumah yang ada di desa itu terkubur seluruhnya dan hanya tersisa atapnya. Sementara dalam pemberitaan Kompas.com (03/10/2009), Data Satkorlak Kabupaten Padang Pariaman menyebut, korban yang tertimbun di Lubuk Laweh sebanyak 130 orang dan baru ditemukan 17 orang.
Lebih lanjut, dikutip dari rilis Tim Siaga Bencana ESDM pada 5 Oktober 2009, Koordinator Lapangan Tim Siaga Bencana ESDM Alex H Widyatmaji memperkirakan terdapat 250 korban yang tertimbun berdasarkan informasi di lokasi kejadian.
Tiga Kampung Menjadi Kuburan Massal Desa Lubuk Laweh menjadi salah satu wilayah di mana bencana longsor akibat gempa bumi ini memakan banyak korban jiwa. Bahkan, rata-rata korban yang tertimbun tidak dapat dievakuasi karena tebalnya material tanah. Hanya beberapa jenazah korban yang akhirnya bisa dievakuasi untuk dikuburkan secara layak.
Dilansir dari pemberitaan Antara pada (06/10/2009), sebanyak 20 jenazah korban di Desa Lubuk Laweh dimakamkan di bekas petak sawah yang dijadikan kuburan massal. Kuburan massal tersebut mulai digali pada Senin, 5 Oktober 2009 atas persetujuan keluarga korban. Lebih lanjut, pencarian para korban yang tertimbun longsor dihentikan setelah 10 hari pasca kejadian.
Keluarga korban dari tiga kampung yaitu Korong Cumanak, Korong Pulau Air dan Korong Lubuk Laweh menyetujui rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menjadikan lokasi bencana sebagai kuburan massal. Penduduk di kampung tersebut juga pada akhirnya harus mengungsi ke tempat lain karena kampungnya telah tertimbun tanah dan dilarang ditempati lagi. Walau begitu, tanah yang dahulu berupa kampung yang tertimbun sudah mulai dimanfaatkan warga sebagai lahan pertanian.
Di tempat bekas lokasi kejadian, masyarakat juga dapat menemukan beberapa batu nisan berwarna putih yang menjadi penanda kuburan massal tempat persemayaman terakhir para korban. Pemerintah setempat juga membangun sebuah monumen dengan daftar nama korban-korban yang hilang tertulis di bawahnya.
Sumber: esdm.go.id esdm.go.id antaranews.com antaranews.com antaranews.com antaranews.com antaranews.com sumbar.antaranews.com regional.kompas.com sains.kompas.com. []
Redaksi08