Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara
Related Articles
LANDAK – Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina Desa (Pertades) di sejumlah desa di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) diduga dikorupsi. Kepala Kejaksaan Negeri Landak Kepala Kejaksaan Negeri Landak, Hetty Cahyaningrum mengatakan, dalam perkara telah ditetapkan dua orang sebagai tersangka, yakni pelaksana proyek berinisial SA dan direktur perusahaan pemenang tender berinisial SM.
“Kedua tersangka sudah kami tahan dan dititipkan ke Rutan Landak,” kata Hetty kepada wartawan, Selasa (23/07/2024). Hetty menerangkan, penyidikan perkara ini telah dilakukan sejak Oktober 2023. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan sejumlah saksi untuk melengkapi barang bukti. “Kasus ini mengakibatkan kerugian negara sebesar kurang lebih Rp 1,5 miliar bersumber dari dana desa, tahun anggaran 2020/2021,” ungkap Hetty.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Landak Yoppy Gumala mengatakan, sebenarnya penyidik juga telah menetapkan satu tersangka lain berinisial IA selaku pihak pelaksana proyek pada September 2023. Namun, yang bersangkutan hingga Juli 2024 tidak memenuhi panggilan sehingga akan didaftarkan sebagai buronan. “Kita sudah umumkan juga surat pemanggilan di media massa, untuk selanjutnya kita akan tetapkan yang bersangkutan sebagai DPO,” jelas Hetty.
Yoppy menjelaskan, objek pemeriksaan Kejari Landak berasal dari delapan Pertades, yang tersebar di berbagai desa dengan pagu anggaran pembangunan masing-masing Pertades sebesar Rp 399 juta. Sehingga pihak desa menjadi korban akibat tidak selesainya pembangunan Pertades. Menurutnya, dari delapan Pertades, sebanyak enam Pertades yang bermasalah dalam pembangunan yang menjadi fokus pemeriksaan. “Modusnya, salah satu tidak selesainya pembangunan Pertades tersebut, padahal uang untuk pembangunan telah dibayar oleh pihak desa atau Bumdes,” ungkap Hetty. []
Redaksi08
